Rekomendasi Game Anggar – Selama kehidupan ada di Bumi, ada individu yang perlu menyelesaikan perbedaan mereka. Sering kali, ini terjadi melalui perkelahian.
Bakat luar biasa manusia dalam menemukan cara baru untuk menyakiti orang lain telah menghasilkan berbagai praktik duel, yang banyak di antaranya telah diubah menjadi olahraga.
Salah satu praktik tersebut adalah seni anggar. Dalam definisi yang paling sederhana, ini adalah kontes di mana dua atau lebih peserta bertarung dengan pedang satu tangan yang ringan.
Anggar bisa sulit diadaptasi ke dalam format interaktif, karena teknik dan strateginya yang rumit, tetapi memberi pemain kesempatan untuk berpartisipasi dalam duel anggar adalah nilai jual yang bagus.
5 Rekomendasi Game Anggar Terbaik
Dibawah ini adalah lima rekomendasi game anggar terbaik yang harus kalian coba mainkan.
1. En Garde
En Garde merupakan penghormatan kepada film-film klasik tentang petualangan, jadi tidak mengherankan jika anggar menjadi mekanik utamanya. Bahkan judulnya adalah frasa yang diasosiasikan dengan praktik tersebut.
Sepanjang permainan, protagonis Adalia De Volador harus menghadapi berbagai musuh dalam perseteruannya yang berkelanjutan dengan Count-Duke yang tiran.
Pada waktu yang berbeda, ia harus menghadapi sejumlah musuh yang berbeda, yang dapat berkisar dari pertarungan satu lawan satu hingga berhadapan dengan seluruh pasukan.
Dengan berbagai jenis musuh, ia harus mengadopsi strategi yang berbeda dan terkadang beralih di antara mereka.
Yang membuat En Garde berbeda dari yang lain dalam daftar ini adalah penekanannya pada sisi taktis anggar.
Ini bukan sekadar kombo tombol; pemain memerlukan waktu yang tepat untuk mengetahui dengan tepat kapan harus menyerang dan menangkis, dan cara menghancurkan pertahanan lawan.
Ini memberikan permainan pertarungan yang lancar yang memiliki keuntungan karena mudah dipelajari tetapi tetap dapat menantang saat diuji.
2. Sea of Thieves
Sebagai game bajak laut, masuk akal jika Sea of Thieves mengizinkan pemain menggunakan parang, dan tidak dapat dihindari bahwa mereka akan mulai berduel dengan parang.
Adu pedang adalah hal yang umum di Sea of Thieves, jadi game ini menyertakan beberapa mekanisme dasar anggar.
Pemain dapat menyerang, menangkis, dan menghindar, menggunakan berbagai kombo untuk menghasilkan efek yang hebat.
Namun, karena sebagian besar duel dilakukan antara pemain yang kurang berpengalaman dalam anggar, duel bisa jadi agak anti-klimaks.
Meskipun mekanisme dasarnya solid, pemain dapat dengan mudah berakhir berlarian berputar-putar dan saling meleset.
Ada juga fakta bahwa, karena game ini berpusat pada pembajakan, mendapatkan pertarungan yang adil lebih mudah diucapkan daripada dilakukan.
Beberapa bajak laut mungkin memutuskan untuk “menipu” dengan menggunakan senjata api. Meskipun ini sesuai dengan gagasan menjadi bajingan di laut lepas, Sea of Thieves mungkin bukan pilihan terbaik bagi pemain yang ingin menyalurkan Errol Flynn dalam diri mereka.
3. Uncharted 4: A Thief’s End

Pertarungan dalam gim Uncharted biasanya menekankan senjata atau perkelahian jarak dekat, sering kali keduanya.
Biasanya, hal itu tidak dikaitkan dengan ilmu pedang, tetapi hal itu tidak menghentikan Uncharted 4: A Thief’s End untuk bereksperimen dengannya.
Selama klimaks, Nate harus menghadapi musuh bebuyutannya Rafe Adler, dan senjata mereka berdua dirampas.
Dalam gerakan yang sesuai dengan tema cerita tentang perburuan harta karun bajak laut, keduanya mengambil parang dan saling berhadapan.
Yang ini juga menambah kejutan berupa pertarungan yang tidak seimbang. Nate tidak memiliki pengalaman dalam anggar seperti Rafe, yang membuatnya (dan juga pemain) berada pada posisi yang kurang menguntungkan.
Meskipun hal itu menarik untuk dicoba, dan merupakan perubahan dari norma, dapat dikatakan bahwa mekanisme anggar kurang dimanfaatkan.
Mereka hanya muncul dalam satu adegan tepat di akhir, dan butuh waktu untuk sampai ke sana.
Meskipun pemain dapat menyerang dan menangkis, dan memiliki kebebasan bergerak, rangkaian tersebut juga bergantung pada kejadian cepat (biasanya pemain menekan tombol untuk menjauhkan pedang Rafe dari Nate).
Penggunaan ruangan yang sangat sempit juga membuatnya terasa sedikit terbatas. Namun, ini adalah sesuatu yang berpotensi untuk disempurnakan dan ditingkatkan oleh game Uncharted mendatang.
4. Sid Meier’s Pirates
Game petualangan klasik ini menempatkan pemain sebagai bajak laut yang sedang naik daun di Karibia. Tentu saja, anggar menjadi kegiatan rutin. Untuk menjarah kapal, pemain harus berduel dengan kaptennya.
Terkadang, pemain mungkin menghadapi duel di area lain, seperti menghadapi rival romantis, menghentikan orang brengsek yang melecehkan pelayan bar, atau menghadapi musuh yang memiliki hubungan lebih personal dengan sang pahlawan.
Mereka bahkan dapat menantang bajak laut sungguhan dari sejarah. Game ini menggunakan sistem duel yang sederhana namun informatif.
Pemain dapat memilih dari tiga pedang duel (pedang panjang, pedang pendek, atau rapier), yang masing-masing memiliki keunggulan berbeda.
Pemain mendapatkan dua gerakan sederhana: menangkis, dan menusuk pada sudut yang berbeda. Kunci keberhasilan adalah mengetahui saat yang tepat untuk menangkis dan kapan harus menyerang.
Pendekatan ini memiliki keuntungan karena dapat diakses tanpa mengorbankan kebutuhan akan strategi, meskipun beberapa pemain mungkin menganggapnya berulang-ulang. (Fahma Ardiana)